Bukankah garuda telah mencengkeram kita
Menjadikan kedirian dalam eka
Sementara ada nama yang merasa berbeda
Membicarakan kebenaran di bawah hakikat
Terlibat keangkuhan atas nama manusia
Bukankah garuda telah mencengkeram kita
Bukanlah penjara.. meneralis batas kebebasan tanpa makna
Kata siapa kita harus sama?
Apakah dogma-dogma menjadi tuhan baru?
Tuhannya siapa?
Dan siapakah tuhannya?
Esa bukankah sifat.. sementara manusia selalu berada di antara salah atau benar
Aku berdiri dengan dua kaki
Menyeimbangkan diri melalui otak yang diyakini hati
Dan lagi.. salah atau benar selalu di antara kaki
Langkahku, langkahmu, langkah kita tak dipijakkan dengan salah satu diantaranya
Masih beranikah..menggunjing mencaci memaki menyikut menendang
Seolah-olah kau berdiri pada kesempurnaan
Ada lagi yang berbicara tentang kebebasan
Menantang siapa saja yang memandang
Kali ini, ia mengatasnamakan eksistensi untuk sebuah lahan tanpa tuan
Perwujudan bias norma
Kebablasan membebaskan etika
Sementara sang tuan tertawa lepas
Berteman kopi berselonjor di atas permadani
Sejenak mengintip dari balik awan, menonton dagelan para kurcaci
Seperti bermain catur atas biduk kehidupannya sendiri
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Di Antara "
Posting Komentar